Postingan

Menyukai Budaya

Gambar
      Belakangan ini aku sedang belajar budaya, salah satunya budaya berkain. Aku tertarik melihat wanita berpakaian ala wanita tradisional jaman dulu, menurutku itu menarik dan sangat berbudaya. Bukan tidak suka dengan gaya pakaian jaman sekarang, tapi menurutku pakaian jaman dulu lebih otentik dan menarik, jika dilihat dari warnanya, motifnya, dan cara membuatnya. Berpakaian menggunakan kain batik bermotif merupakan sebuah keunikan tersendiri dan orang yang memakainya memiliki daya tarik tersendiri.     Beberapa kain yang ku pakai memiliki berbagai macam motif, dan aku sangat yakin, untuk membuatnya itu melalui proses yang lama, karena membatik itu membutuhkan waktu dan selera artistik khusus oleh pembuatnya. Aku suka memakai sesuatu yang dibuat dengan sepenuh jiwa, hasilnya akan berbeda dan memiliki makna. Sejauh ini aku sering memakai motif jumputan dan batik cap, aku suka mix & match kain kain itu. Menurutku itu kegiatan yang sangat seru.     Aku senang bisa belajar apapun ya

Tanpa Sadar, Menerangi

      Sudah sekitar enam bulan ini aku punya kegiatan baru, dan kegiatan tersebut membawaku mengenal beberapa orang baru. Ya, aku baru saja mendaftar membership gym karna kurasa olahraga itu perlu, kalau dilihat dari keseharianku yang bekerja di rumah, tentunya olahraga akan bagus untuk diriku saat ini dan masa depan. Aku mengambil jadwal latihan setiap hari selasa, kamis, dan sabtu, sengaja memberi jeda sehari supaya aku tetap bisa istirahat. Disana, aku biasa mengambil kelas Yoga, Pilates dan untuk latihan cardio biasa aku mengambil kelas Body Combat .      Disana aku banyak diam, karna tidak ada orang yang ku kenal, sampai pada akhirnya ada seorang yang kusapa karna saat itu dia melakukan gerakan squat yang salah, aku menyapa untuk membenarkan gerakannya karna takutnya dia akan cidera atau ada hal yang tidak diinginkan lainnya. Namanya Fia, dia 2 tahun lebih muda dari aku, dan sejak saat itu kita berteman.      Pada saat itu dia bilang bahwa bertemu denganku adalah hal baik baginya

Refleksi Cahaya

      Belakangan ini aku lagi sering berenang, karena menurutku berenang adalah olahraga yang paling cocok dengan diriku. Aku biasa berenang di pagi atau sore hari, tapi seringnya pagi sih.. biar masih sejuk dan tidak terlalu terik.     Aku suka perjalanan menuju ke kolam renang, aku juga suka dengan partner renangku "Trischa" (teman SMP yang masih awet sampe sekarang) kita biasanya janjian malam, lalu paginya langsung berangkat gitu berboncengan, sambil bahas-bahas video tiktok yang lagi trend hahaha. Kalau hari sabtu dan ada jadwal berenang rasanya mindfull banget, entah itu kita lagi ada banyak kerjaan, atau lagi ada masalah, kalau lagi otw ke kolam renang tu  rasanya seneng aja.     Pagi ini, aku berenang dan rasanya beda dari pagi pagi biasanya, aku lebih mindfull karena mungkin setelah sebulan tidak berenang (karena bulan puasa) jadi, momen berenang kali ini sangat menyenangkan.     Aku tiba-tiba jadi mendengar suara air dengan jelas di telingaku, aku bisa merasakan air

Pertemuan Singkat

     Saat menjalani kehidupan yang panjang dan berliku ini, kita pasti pernah berpapasan dengan orang lain, dan jika beruntung, kita bisa melanjutkan perjalanan bareng dia.      Pada waktu yang tak terduga, malam yang tenang, pikiran yang tidak berisik, aku bertemu dia. Saat itu, hidupku berjalan biasa, sampai pada akhirnya, aku bertemu dia..     Aku akan cerita tentang dia. Dia adalah sosok yang baik dan selalu bahagia, dia bahkan selalu tersenyum saat dia berada di kondisi yang tidak ia suka, dia orang yang tegar dan bisa mengendalikan emosinya dengan baik. Aku sering menyebut dia Romo, karna suaranya yang khas, tatapan matanya dan senyumannya itu membuat hati terasa tenang. Dia suka club bola Real Madrid, dan suatu saat nanti dia akan pergi ke Madrid, " kamu, mau ikut ga bell? " -katanya saat itu. Dia suka makan permen coklat yang ada di meja kamarnya, dia juga suka kentang goreng yang ia goreng sendiri, tapi dia kurang ahli dalam hal cuci piring, yang paling kuingat tenta

Jeda

      Kemarin aku membaca kutipan dari Dokter Yudhi Gejali, katanya: "Gelas berfungsi karena ada ruang kosong di dalamnya. Jangan sepelekan ruang-ruang jeda, meski cuma sebentar. Action dan Non-Action itu saling mendukung. Banyak keajaiban justru terjadi saat kita berhenti berjuang." - Yudhi Gejali     Dari kutipan itu membuat aku sedikit lega, karena ternyata tidak perlu terus menerus berusaha untuk melakukan aksi, tidak perlu terus menerus berjuang, tidak perlu terus menerus mengerjakan sesuatu yang produktif. Senyatanya tidak beraksi apa apa itu juga merupakan hal yang bagus, ternyata kita sebagai manusia juga butuh jeda dan ambil jarak dari semua kelelahan di dunia.     Waktu terus berjalan dan aku selalu berusaha mengisi apa yang kosong dalam diriku, aku selalu berupaya membuat diriku selalu penuh, aku tidak bisa mengontrol diriku sendiri saat merasa kosong, tapi setelah membaca kutipan itu aku jadi sadar bahwa gelas tidak akan berfungsi jika tidak ada ruang kosong di da

Seorang Projector

      Baru-baru ini aku sedang mempelajari tentang Human Design, menurut pengertiannya Human Design adalah  perpaduan Science yakni Neutrinos dan Genetik dengan 4 pengetahuan kuno : Astrology, I Ching ( 64 kodon DNA ), Chakra dan Kabbalah, atau istilah gampangnya Blue Print kita sebagai manusia. Aku baru tau ternyata semesta menciptakan manusia sebegitu hebatnya, saat kita lahir di bumi, ada satu momen penting yang tertangkap, seperti bagaimana poros planet saat itu, udara, pergerakan matahari, waktu, dan lain sebagainya. Tentunya setiap manusia punya "momen kelahiran" yang berbeda beda dan respon semesta yang berbeda pula. Human Design yang ku pelajari ini mengajarkan bahwa kita sebagai manusia sebenarnya sudah di berikan blue print untuk berperan sebagai apa di dunia ini.     Ada 5 tipe desain manusia di dunia ini, yaitu: Generator, Manifestor, Projector, Manifesting Generator dan Reflector. Aku nggak akan menjelaskan satu persatu dari semua tipe tersebut. Aku cuma mau berb

Pemilik Kebaikan

    Hidup diantara banyak keputusan yang diambil bukanlah hal yang mudah, aku harus menentukan banyak hal untuk hidupku sendiri. Aku harus memutuskan dan mengambil banyak keputusan dan diantara keputusan itu, aku memilih sesuatu yang baik. Tapi aku juga tak tahu apakah benar baik, atau hanya menurutku saja. Lagi-lagi aku selalu menduga duga, mencemaskan keputusanku sendiri.     Saat ini aku menjalani hidup dengan biasa, menjadi diriku yang tidak sempurna dan selalu belajar hal baru yang belum aku ketahui. Saat menjalani kehidupan ini kadang aku sadar sudah melewati banyak hal dan tanpa kusadari aku sudah melakukan hal hal baik. Kata adikku, aku adalah kakak yang baik. Kata ibuku, aku adalah anak yang baik. Kata saudaraku, aku adalah saudara yang baik. Kata mereka itu yang membuatku kuat bertahan dan menjalani kehidupan juga mengambil keputusan keputusan yang berat.      Jika boleh, aku juga ingin ada seseorang yang baik kepadaku, penasaran terhadap bagaimana aku melihat dunia, penasara