Tanpa Sadar, Menerangi

     Sudah sekitar enam bulan ini aku punya kegiatan baru, dan kegiatan tersebut membawaku mengenal beberapa orang baru. Ya, aku baru saja mendaftar membership gym karna kurasa olahraga itu perlu, kalau dilihat dari keseharianku yang bekerja di rumah, tentunya olahraga akan bagus untuk diriku saat ini dan masa depan. Aku mengambil jadwal latihan setiap hari selasa, kamis, dan sabtu, sengaja memberi jeda sehari supaya aku tetap bisa istirahat. Disana, aku biasa mengambil kelas Yoga, Pilates dan untuk latihan cardio biasa aku mengambil kelas Body Combat

    Disana aku banyak diam, karna tidak ada orang yang ku kenal, sampai pada akhirnya ada seorang yang kusapa karna saat itu dia melakukan gerakan squat yang salah, aku menyapa untuk membenarkan gerakannya karna takutnya dia akan cidera atau ada hal yang tidak diinginkan lainnya. Namanya Fia, dia 2 tahun lebih muda dari aku, dan sejak saat itu kita berteman. 

    Pada saat itu dia bilang bahwa bertemu denganku adalah hal baik baginya yang saat itu dia merasa bahwa hidupnya sangat sepi dan tidak punya teman lain di Kota ini, dia merasa bahwa diriku membawa angin segar untuk hidupnya karna kita bisa jalan-jalan ke Gunung (ya, saat itu kita liburan ke Posong, Temanggung) dan beberapa kali makan bersama setelah pulang dari gym. Dia bilang bahwa beruntung punya teman yang sefrekuensi, dia juga bilang kalau Allah mengabulkan doanya; jika belum di pertemukan dengan jodohnya, maka pertemukanlah dengan teman yang baik. Dan katanya, diriku hadir saat setelah dia berdoa seperti itu. Ah, sungguh menyentuh hatiku. Aku jadi merasa sangat berarti.

    Hidupku sekarang ini rasanya sedang sangat datar, tidak ada pencapaian besar, tidak ada cerita cinta atau sesuatu yang mendebarkan, rasanya sekarang ini aku sedang ada di fase ya sudah hidup saja, menjalani hariku seperti biasa; bekerja, berolahraga, bersantai dan sesekali makan diluar. Tapi, ternyata di balik hidupku yang biasa ini, tanpa sadar aku menerangi orang lain, perbuatan sederhanaku bisa sedikit menerangi seseorang dari kegelapan, sinarku yang tidak begitu terang ini ternyata bisa menerangi orang lain juga (sungguh hal yang diluar dugaanku).

    Oh ya, aku baru ingat. Semalam, aku mengirimkan postingan instagram ke sahabatku Ades, postingan itu berisi kurang lebihnya seperti ini: Hey, look at my bestie!, She is.. , pretty like sunsets, pretty like the ocean, pretty like the moon, pretty like these painting, pretty like the night sky. setelah ku kirim postingan itu, dia membalas katanya dia sedang dalam kondisi tidak baik baik saja dan dia bilang Allah baik karna mengirimkan malaikat melalui diriku. Ya, aku jadi terharu lagi, ternyata hal se sederhana itu bisa sedikit menerangi kegelapan orang lain. Aku nggak nyangka kalau ternyata kehadiranku juga berarti untuk orang lain. Aku senang mendengar itu, aku senang bisa membantu orang lain, aku senang melihat teman-temanku bahagia.

    Saat ini, walaupun aku merasa masih ada yang kurang dari diriku aku akan sebisa mungkin mensyukuri semuanya, berusaha berbuat baik sebanyak yang aku bisa. Hidup memang terkadang terasa berat, tapi Allah selalu ada untuku, rencanaNya adalah yang terbaik, apa yang aku rasa tak cukup bisa jadi sudah lebih dari cukup. Bisa saja hidupku yang kuanggap biasa saja ini adalah hidup terbaikku. Aku akan lebih mindful dan menjalani semua dengan santai, toh aku nggak tau kejutan apalagi yang akan aku terima kedepannya. Tapi, untuk saat ini, aku senang, senang bisa menerangi, walaupun cahayaku juga redup, tapi setidaknya, orang bisa terbantu dari cahaya redup itu. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menyukai Budaya

Pertemuan Singkat

Jeda