Sentuhan Lembut

    Hiduplah seorang bernama Raras, semasa hidupnya ia mengalami beberapa hal mengejutkan. Hal yang sebelumnya tak pernah ia temukan di kehidupan sebelumnya. Ya, Raras adalah orang dari masa lalu yang bereinkarnasi pada dunia sekarang, Raras sosok cantik yang selalu mengalami kebingungan pada setiap hal yang menimpa dirinya. Ia bisa merasakan dan mengingat kehidupan masa lalunya. Dan kehidupan yang sekarang ini adalah apa yang ia harapkan dari kehidupan sebelumnya.
    Ia diberikan sedikit ingatan oleh Tuhan, ingatan tentang masa lalunya. Ia sadar betul bahwa kehidupan yang seperti sekarang ini yang ia harapkan. Ia dulu merasa hidupnya tidak bahagia dan selalu ditimpa banyak sekali masalah. Ia merasa kurang beruntung pada kehidupan sebelumnya, namun setelah 23 tahun Raras berada di dunia ini, ia menyadari bahwa; semua kehidupan ternyata sama saja. Sama-sama selalu membuatnya bingung, sama-sama memberikan kesengsaraan, sama-sama memberikan hukuman untuk dirinya. 
    Raras adalah wanita yang baik, ia selalu hidup selaras dengan alam. Ia selalu bersikap baik dan berbuat baik kepada sekitarnya. Dalam perjalanan Raras, ia sering sekali berbincang dengan Tuhan, ia selalu menceritakan apapun yang dialaminya kepada Tuhan. Ia sangat menyayangi Nya. dan Tuhan pun juga menyayangi Raras. 
    Pada suatu hari, Raras bertemu seorang teman, teman yang berwarna kuning. Ya, auranya berwarna kuning. Dengannya Raras selalu belajar banyak hal, teman Raras itu sosok yang pendiam, tapi punya banyak sekali pengetahuan. Salah satu permintaan Raras saat sebelum reinkarnasi adalah bisa dipertemukan dengan sosok teman seperti si Kuning ini. Kehidupan yang rasanya seperti hukuman, tidak lagi terasa begitu. Raras sangat suka bila mengobrol dengan dia. Karena seperti ada sosok penolong lain selain Tuhan. 
    Raras menceritakan si Kuning ini pada Tuhan, dan meminta Tuhan bisa membuat takdir untuk mereka bersama. Raras selalu menulis surat dan catatan kecil agar Tuhan membaca pesannya, ia merasa bahwa lisan saja tidak cukup. Ia merasa Tuhan mungkin tidak mendengar harapannya. Lalu, karena keraguan itu, ia menuliskan note-note kecil di buku hariannya. Isinya, harapan agar Raras bisa bersama si Kuning selamanya. 
    Hari demi hari Raras lewati seperti biasa, hidupnya yang sibuk namun tidak terlalu sibuk membuatnya mempunyai banyak waktu untuk memikirkan si Kuning. Percakapannya dengan Tuhan berganti topic menjadi si Kuning. Raras selalu berdoa dan berharap agar mereka bersama. Namun, seperti hal nya sahabat, Tuhan mulai cemburu. Raras tidak lagi menceritakan hidupnya, keresahan dirinya, bagaimana ia melewati hidup ini. Raras hanya berharap bisa bersama si Kuning dan si Kuning saja..
    Pada suatu malam, Raras mengalami konflik batin dan ketakutan yang sangat hebat. Ia seperti diperingatkan oleh Tuhan bahwa; bagaimana bisa engkau mencintai orang dengan sangat dalam hingga ia bisa menggantikan posisiku di hatimu? Bagaimana kau bisa mengharapkan sesuatu yang belum tentu baik untukmu? Ingat Raras, hidup dan matimu adalah urusanku. Yang terbaik untukmu, hanya aku yang tau. Mengapa kau begitu berusaha sangat keras hingga menyakiti dirimu sendiri?

    Raras terdiam dan mulai menyadari, ia sudah sangat berlebihan dan terlalu jauh mengharapkan kebersamaannya dengan si Kuning. Raras mulai sadar bahwa kehendak Tuhan-lah yang akan menjadi nyata. Sejak malam itu, malam dimana Raras mendapatkan senTuhan lembut, ia jadi sadar. Bahwa kehidupan yang sekarang adalah kehendak Tuhan, kehidupan yang sekarang adalah kehidupan yang ia harapkan di kehidupan sebelumnya. Raras, gadis bermata indah itupun mulai berjalan kembali, berjalan terus selaras dengan alam, berjalan bersama Tuhan, dan berusaha mencari pesan-pesan kecil yang Tuhan ingin sampaikan kepadanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menyukai Budaya

Pertemuan Singkat

Jeda