Bersandar Pada Ketiadaan

Sebelum cerita ini saya mulai, saya ingin merelaksasi sejenak pikiran kalian. tentang betapa berharganya kalian sebagai manusia yang dilahirkan dari rahim seorang ibu. entah seberapa berharga kalian hidup di dunia ini, kelahiran kalian sudah di takdirkan Tuhan. mensyukuri apapun yang hadir pada diri kalian, menjadi tonggak utama dalam sebuah kebertahanan. kekokohan hati yang tercipta dalam diri kalian adalah keputusan kalian sendiri. menciptakan rasa syukur dan ketenangan jiwa ternyata adalah hal yang mudah sebenarnya, hanya butuh kemauan saja.

Bersandar Pada Ketiadaan disini berarti, kita manusia yang selalu menaruh kebahagiaan kita pada hal hal yang tidak bisa kita kendalikan, kita menyandarkan kebahagiaan kita yang sebenarnya adalah pada ketiadaan. pada ekspetasi yang menggunung, pada ke halusinasian yang kita ciptakan sendiri, pada sebuah harapan yang bisa saja tidak terwujud.

Kita ambil contoh ketika kita memutuskan untuk mencintai seseorang, menaruh hati padanya yang dirasa dia adalah sosok yang "saya banget" memutuskan untuk menargetkan dia sebagai kebahagiaan, keberadaan dia adalah segalanya, keberadaan dia yang membuat semangat, membuat  berbunga-bunga dan hal menyenangkan lainnya. bisa dilihat bukan? kita sudah menaruh ekspetasi tinggi padanya, dia yang peduli saja tidak, apalagi mewujudkan semua halusinasi kita tentang dia. mustahil bukan? lalu apa? kita bersedih? haha lucu sekali ya seperti bersandar pada ketiadaan, kita sudah tau kita akan jatuh, tapi masih saja tetap menyandarkan kebahagiaan kita di pundak semu nya. tidak kah kau sadar, bahwa dia juga punya kehidupan yang hanya dia yang bisa kendalikan? tidak kah kau sadar bahwa perasaan dia tidak bisa kita kendalikan? lalu kenapa masih saja berfikir yang tidak tidak, seperti masih menaruh kebahagiaan kita di hal yang semu seperti dia.

Sekarang kita perlu ber meditasi sejenak memikirkan apa yang seharusnya kita lakukan selayaknya manusia yang rasional, kita harus berfikir apa saja yang bisa kita kendalikan dan apa yang tidak. kita boleh mencintai seseorang, tetapi perihal terbalas atau tidak, itu kan diluar kendali kita. tidak dicintai adalah hal yang netral saja karena itu memang bukan kendali kita. jangan terlalu menyedihkan diri untuk hal yang tidak bisa kita kendalikan, sesungguhnya peristiwa di dunia ini berjalan selaras dengan alam. apabila kita bersedih kita hanya buang-buang waktu saja. jika kau memutuskan untuk mencintai, jangan khawatir juga karena ada hal yang masih bisa kamu perjuangkan seperti; bersikap baik padanya, bertutur kata yang baik, memakai pakaian yang rapih sopan dan bersih, menebarkan senyum dan kebaikan, itu adalah hal yang masih bisa kita kendalikan. untuk masalah dia merespon atau tidak, itu hal yang netral, terserah dia. lakukan semuanya karena untuk dirimu sendiri saja. mengharapkan sesuatu kepada seseorang itu membuat diri kita stuck pada moment yang dikendalikan orang lain.

Fokuskan semua pada dirimu sendiri, kau melakukan kebaikan adalah untuk dirimu sendiri. ketika orang merespon jahat atau baik jadikan itu hal yang "nggak ngaruh" buat dirimu, jadikan respon mereka adalah hal yang netral saja. tidak perlu kamu pusingkan apalagi sampai stress karena respon yang negatif, jangan biarkan emosi negatifmu diluar kendali mu. mungkin mereka merespon negatif karena itu hal yang membahagiakan buat mereka. point disini adalah tentang diri kamu sendiri, dimana kamu sudah bisa melakukan hal baik untuk orang lain, mengendalikan emosimu, dan menjadi lebih ramah dan bijaksana terhadap manusia yang lainnya.

jadikan kebaikan dan keramahanmu sebagai pengabdian sebagai manusia makhluk Tuhan paling sempurna, sadari bahwa yang terjadi pada kita memang sudah di atur dan bersifat netral saja. peristiwa- peristiwa ini adalah rangkaian yang besar yang tidak hanya kita yang kendalikan, memberikan presepsi baik pada sekitar adalah hal yang sangat membantu untuk keberlangsungan kebahagiaan kita. fokuskan pada manfaat yang kamu dapat dari peristiwa peristiwa yang terjadi, sesungguhnya Tuhan memberikan pelajaran yang sangat berharga saat kita memaknai hal- hal yang terjadi pada hidup kita. mulai dari menghargai hal kecil sampai hal besar.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menyukai Budaya

Pertemuan Singkat

Jeda