Arca dan Serimala

kita manusia, adalah sebuah marmer.
kita manusia, harus terluka untuk terbentuk.
kita manusia, juga adalah seorang pemahat.

tulisan ini terinspirasi dari Alexis Carrel tahun 1873-1944. ia berkata "man cannot remake himself without suffering, for he is both the marble dan the scoluptor" yang artinya "manusia tidak bisa membuat dirinya sendiri tanpa menderita, karena dia adalah marmer dan pemahat".

hakikatnya kita diberi kehidupan oleh Tuhan adalah untuk diri kita dan untuk orang lain juga. kita terlahir tanpa pengetahuan, dengan pikiran dan otak yang belum terisi. belum ada bahasa, ilmu, dan pengetahuan lainnya. kita terlahir bagai sebuah marmer yang belum terpahat.

kita sering tidak menghargai proses kehidupan, pikiran dan imaji selalu menginginkan jalan pintas, ingin cepat-cepat sukses, ingin mempunyai banyak uang, tapi beberapa orang sangat malas untuk melalui proses. proses kagagalan, proses semua pengetahuan dan pengalaman akan terbentuk, manusia dengan egonya yang besar selalu memikirkan hal buruk yang akan terjadi padanya, ketakutan mereka sangat besar, mereka sangat takut hidup menderita. mereka takut apa yang mereka inginkan tidak bisa terwujud.

padahal, tanpa mereka sadari, proses itulah yang membentuk mereka.
pengalaman dan pelajaran yang mereka dapat membuat mereka mengerti apa yang harus dilakukan selanjutnya. kegagalan yang terjadi juga bisa dijadikan acuan untuk tidak mengulanginya lagi. dengan berjalannya proses itu, tanpa mereka sadari mereka juga sudah menjadi pemahat bagi orang lain, memberikan ilmu dan informasi dari proses itu sendiri. kita hidup di dunia yang butuh keselarasan. "saya butuh kamu, dan kamu membutuhkan saya" jangan sampai ego mu menyesatkanmu. menjadikanmu manusia besar kepala yang padahal kau hanyalah sebuah marmer yang belum terpahat sama sekali.

terimalah segala hal yang terjadi padamu, karena itu adalah fase yang harus kamu lewati. apapun keputusan mu semua tentu ada resikonya. menjadi patung yang indah tentu butuh pahatan yang lebih lama, begitu pula kita. untuk menjadi seorang yang baik kita harus di tempa masalah, cobaan, kegagalan, kerugian, dan hal buruk lainnya. karena sesungguhnya itulah yang harus kita lewati. semua ada fasenya, ketika kamu melihat orang sukses "wah enak ya dia sukses" ya karena kamu tidak tahu saja dia sudah melewati fase yang seperti apa.

tetaplah hargai sesamamu, karena kalian adalah keselarasan alam semesta. kita manusia adalah marmer dan pemahat. dan kita memiliki peran keduanya. terima semua yang terjadi padamu karena ini sesungguhnya fase yang memang harus kamu lalui. putuskanlah apapun yang terbaik untuk diri kamu, berikan yang terbaik juga untuk orang lain agar orang lain juga memberikan yang terbaik untuk kamu. jadilah marmer yang kokoh dan mudah di bentuk. dan jadilah pemahat yang profesional untuk marmer-marmer mu.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menyukai Budaya

Pertemuan Singkat

Jeda