Pohon Beringin dan Kuda Bersayap

Tulisan pertama menceritakan tentang makhluk Tuhan yang tidak pernah tau sesungguhnya diciptakan untuk apa mereka itu, tentang rasa khawatir dan rasa syukur. tentang bagaimana Tuhan menyampaikan kodrat dengan cara yang enggak pernah disadari oleh makhluk apapun di alam semesta ini.

tentang kegelisahan yang tak pernah ada akhir, tentang rasa yang tak pernah bisa diungkapkan, tentang segala sesuatu yang nggak pernah bisa di prediksi oleh fiksi manusia. 

Pohon beringin adalah makhluk yang diam, makhluk yang dingin dan tidak pernah pergi kemana mana, ia selalu diam dimana dia berada, dia tidak pernah mengatakan apapun. dia hanya menunggu angin untuk menyegarkan tubuhnya. terkadang ia merasa bosan mengapa hidup tidak adil baginya, mengapa ia tidak bisa berjalan bebas, terbang bebas, bergerak bebas dan menari diatas semesta yang sangat luas? ia selalu bertanya tanya, adakah makhluk lain yang akan menolongku? ia menghabiskan waktu ditempat yang sama, menyubur melayu seiring berjalannya waktu dan masih ditempat yang sama. sedih dan bahagia dia habiskan sendiri, untuk menunggu mati..

sungguh hal yang berbeda apabila dibandingkan dengan Kuda bersayap, dia selalu tampak gagah, selalu bebas akan menerbangkan sayapnya kemana saja ia ingin menuju. selalu menjadi makhluk yang bebas dan bahagia, dia bertemu dengan banyak manusia, dia bertemu banyak hal di alam semesta ini. ia tak pernah lelah untuk berjalan jalan mengarungi banyak cerita dan pengalaman yang dapat ia saksikan dengan kedua mata dan hatinya. hingga dia takut apabila apa yang sudah ia lihat akan musnah dan tak ada yang mengingatnya lagi.

sejatinya rasa kawatir adalah sifat dasar manusia yang mana sangat mengganggu, tentang rasa gelisah yang tak pernah ada jawabannya. tentang cerita di lahirkan nya manusia dan makhluk semesta dibumi ini, mereka semua diberi porsi kekhawatiran, ketakutan, kebahagiaan dan kegelisahan.

cerita mengenai Pohon beringin dan Kuda bersayap adalah tentang kodrat sebuah makhluk yang harus menjalani kehidupan di alam ini sesuai dengan kodrat yang sudah diberikan Tuhan kepada mereka. tentang rasa syukur yang harus diterima dan melapangkan dada, kodrat sebuah makhluk harus disadari bahwa kamu diciptakan adalah sebagai kamu, bukan orang lain. dengan segala kekurangan dan kelebihan yang kamu miliki saat ini, dengan segala keluh dan kesah yang sudah di takdirkan untuk mengisi agendamu menjadi seorang makhluk di alam semesta ini.

sesungguhnya apabila kita mensyukuri apapun yang sudah ditakdirkan kepada kita, kita akan bahagia. mencintai apa yang ada pada diri kita bahwa sesungguhnya Tuhan memberikan semua yang ada pada diri kita sesuai dengan kodrat kita sebagai manusia yang berbeda.

tak usah mengharapkan apa yang tidak bisa kita punya, itu kodrat orang lain. jalanilah takdirmu sendiri, kamu sudah ditakdirkan menjadi kamu, apabila kamu pohon beringin, jadilah pohon beringin yang selalu mengayomi makhluk di bawahnya. memberi udara untuk alam semesta, menjadi pohon yang agung dan kuat untuk melindungi yang lain. selalu menjadi kokoh untuk tanah yang dipijaki. selalu memberikan perlindungan dan tempat yang nyaman untuk makhluk lain.

dan untukmu kuda bersayap, berbahagialah dengan apa yang sudah ditakdirkan olehmu, cintai makhluk yang kamu temui, sebarkan beberapa kebaikan yang bisa kamu lakukan. manusia mencintai kebaikan tetapi terkadang mereka lupa untuk berbuat baik. membuat karma baik untuk dirinya dimasa depan. tentang segala upaya yang dilakukan untuk mendapat pujian dan agungan. begitulah manusia hidup.

tetap jadilah kokoh dalam segala kondisi dimana alam semesta akan membawamu, mencarikanmu tempat untuk berjuang selanjutnya. tidak usah khawatir karena sejatinya kita hidup adalah untuk menjalankan tantangan, tentang segala tantangan yang diberikan, kokohlah dan syukurilah..


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menyukai Budaya

Pertemuan Singkat

Jeda