Burung Srigunting

kurelakan segala yang datang dan pulang karena hal itu sudah biasa

kemudian kepergian seseorang akan menyambut kita dalam hidup yang singkat ini, kepergian adalah tentang melepas dan merelakan, merelakan sesuatu yang sudah melekat pada diri kita yang hakikatnya itu sudah menjadi sebuah takdir yang harus kita terima, karena kepergian dan kedatangan adalah anugerah yang tidak bisa dikendalikan oleh manusia melainkan semesta.

manusia mempunyai sifat dasar mudah mencintai sesamanya, dimana manusia lain yang dianggap sejalan dengannya, ketika rasa cita dan kasih tumbuh antar sesamanya itu adalah ketika masa dimana kedatangan itu terjadi, semesta memang suka mengecoh manusia dengan beberapa kejadian manis yang datang dalam hidup, yang pasti kita tahu itu tidak akan berjalan selamanya. setiap yang datang, pasti akan pergi. dan setiap yang pergi mustahil untuk kembali.

saat seseorang datang dalam hidup, itulah anugerah yang harus di rayakan, kelahiran, pengenalan, bertatap, berjabat, selalu diawali dengan hal hal yang indah, selalu diawali dengan hal yang membuat kita lupa bahwa sebenarnya ada perpisahan. Tuhan sang Pengecoh kehidupan yang sangat mahir membolak balikan hati manusia, yang sangat fasih dalam mempermainkan hati manusia, yang pandai dalam membuat kebahagiaan juga kesedihan. semua Ia lakukan untuk menulis cerita hidup manusia yang diciptakannya.

tidak luput dari apapun, kita selalu meminta agar tidak ada kata perpisahan. nyatanya Tuhan sudah menjelaskan bahwa kematianlah hal yang paling Rahasia di alam semesta ini. semua yang hidup akan mati, begitulah rancangan Tuhan. seberapapun kita mengagumi dan mencintai seseorang, buatlah itu menjadi biasa saja. berikan rasa kasih dan cintamu sewajarnya saja. yang harus sepenuhnya adalah kepada Tuhan sang pencipta Manusia.

Burung Srigunting adalah makhluk yang selalu mengiringi kedatangan dan kepergian, kepergian yang akan menimbulkan tangisan manusia yang dilihatnya. ia sudah biasa melihat hal itu. karena ia tau semua yang datang pasti akan kembali.

jadilah seperti Burung itu, ketika kamu bisa mengendalikan perasaan mu sendiri dalam menyambut dan mengantarkan. jadikanlah itu hal yang wajar dan sewajarnya. Tuhan akan berbahagia ketika kamu mampu mengendalikan apa yang memang sudah di takdirkan. Tuhan akan menyayangi hambanya yang suka rela menyambut dan merelakan tanpa rasa terlalu senang dan terlalu sedih. karena kodratnya kita cuma manusia yang diciptakan Tuhan. apapun kehendak Tuhan itulah yang harus kita terima dan patuhi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menyukai Budaya

Pertemuan Singkat

Jeda